Sunday, October 31, 2010

Sejarah Halloween


Jack O Lntern

Halloween selalu dirayakan setiap tahun tanggal 31 Oktober malam oleh umat Kristiani, terutama di luar negeri. Di Indonesia juga dirayakan, walaupun masih terbatas pada acara-acara yang diselenggarakan kaum selebritis. Sebenarnya apa sih Halloween itu? Kenapa mereka memakai kostum serba menakutkan? Benarkah itu dulunya berkaitan dengan pemujaan terhadap setan, atau hanya sekedar ritual kuno?


Dracula Costume
Kata ‘Halloween’ barasal dari All Hallows Eve (malam mensucikan), karena keesokan harinya adalah hari peringatan untuk menghormati orang suci bagi umat Kristiani (All Saints Day). Salah satu cerita mengatakan bahwa Halloween diperkenalkan oleh bangsa Celtik di Irlandia yang percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober malam roh-roh orang yang sudah meninggal gentayangan untuk merasuki tubuh mereka yang masih hidup.

Tentu saja mereka tak mau dirasuki oleh roh-roh gentayangan tersebut. Karena itu ketika malam sudah mulai mengintip tanggal 31 Oktober, para penduduk desa mematikan api yang menyala dalam dalam rumah sehingga tubuh mereka dingin dan roh tidak mau memasukinya. Mereka kemudian berpakaian yang menakutkan dan berkeliling desa dengan suara gaduh untuk menakut-nakuti roh gentayangan yang ingin merasuki tubuh mereka.


Celeb's Halloween Costume: Paris Hilton, a sxy nurse

Sejumlah sumber mengatakan bahwa bangsa Celtik akan membakar mereka yang kerasukan sebagai pelajaran bagi roh-roh lainnya agar tidak berani merasuki. Sumber lainnya mengatakan itu hanya mitos saja. Kebiasaan merayakan Halloween dibawa ke Amerika oleh para imigran Irlandia yang mengalami bencana kelaparan di tahun 1840an.

Akan tetapi kebiasaan trick-or-treat dipercaya berasal dari budaya bangsa Eropa abad ke sembilan. Mereka merayakan hari roh tiap tanggal 2 November dengan cara berjalan dari desa ke desa meminta ‘kue roh’ yang berupa roti dengan kismis. Semakin banyak kue yang mereka dapat, semakin banyak pula doa yang akan mereka panjatkan untuk keluarga yang sudah meninggal dari si pemberi kue. Dengan demikian diharapkan roh mereka akan langsung masuk ke surga dan tidak gentayangan lagi.


Celeb's Halloween Costume: The pretty Ms.Willis
Lentera dalam labu kuning diperkirakan berasal dari budaya rakyat Irlandia. Ada cerita rakyat tentang seorang lelaki bernama Jack yang pemabuk dan penipu. Suatu hari ia membujuk setan untuk naik ke sebuah pohon. Setelah setan tersebut berada di atas pohon, Jack mengukir salib di batang pohon tersebut sehingga setan tak bisa turun dan terjebak di atas.

Ketika meninggal, Jack tidak boleh masuk surga karena kelakuannya yang ugal-ugalan sewaktu hidup, tapi juga tidak bisa masuk ke neraka karena telah memperdayai setan. Setan kemudian memberi Jack bara api untuk menerangi jalannya yang gelap dan dingin. Agar bara api diletakkan di dalam lobak agar bisa menyala terus. Ketika para imigran Irlandia datang ke Amerika mereka lebih mudah menemukan labu kuning daripada lobak. Akhirnya sampai sekarang labu kuning yang dipakai sebagai Jack-O-Lantern.

Jadi walaupun sejumlah kelompok pemuja setan dan sejenisnya memperlakukan Halloween sebagai hari raya utama, tapi praktek-praktek negatif berbau kesetanan tidak berkembang. Yang berkembang adalah ritual untuk memperingati tahun baru bangsa Celtic.

Pompei dan Kaum Nabi Luth


Topografi Kota Pompeii

Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi.

Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati.

Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Surat Huud ayat 82).


Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.

Hal seperti itu pula yang terjadi pada kota Sodom, sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.”

Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar. Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati.


Sisa-sisa reruntuhan kota Pompeii

Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya.


Korban letusan Gunung Vesuvius di Pompeii

Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an.


Pompeii: Mengulang Sejarah Kaum Luth

Alqur’an mengisahkan kepada kita bahwa tidak ada perubahan dalam hukum Allah (sunnatullah):
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah mereka kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu” (QS. Al-Faathir, 35:42-43).

Begitulah, “…sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah…”. Siapapun yang menentang hukum Allah dan berusaha melawan-Nya akan terkena sunatullah yang sama. Pompeii, yang merupakan simbol dari degradasi akhlaq yang dialami kekaisaran Romawi, adalah pusat perzinaan dan homoseks. Nasib Pompeii mirip dengan kaum Nabi Luth. Kehancuran Pompeii terjadi melalui letusan gunung berapi Vesuvius.

Gunung Vesuvius adalah simbol negara Italia, khususnya kota Naples. Gunung yang telah membisu sejak dua ribu tahun yang lalu itu juga dinamai “The Mountain of Warning” (Gunung Peringatan). Tentunya pemberian nama ini bukanlah tanpa sebab. Adzab yang menimpa penduduk Sodom dan Gommorah, yakni kaum Nabi Luth as, sangatlah mirip dengan bencana yang menghancurkan kota Pompeii.

Di sebelah kanan gunung Vesuvius terletak kota Naples, sedangkan kota Pompeii berada di sebelah timur gunung tersebut. Lava dan debu dari letusan maha dasyat gunung tersebut yang terjadi dua milenia yang lalu membumihanguskan penduduk kota. Malapetaka itu terjadi dalam waktu yang sangat mendadak sehingga menimpa segala sesuatu yang ada di kota termasuk segala aktifitas sehari-hari yang tengah berlangsung. Aktifitas yang dilakukan penduduk dan segala peninggalan yang ada ketika bencana terjadi kini masih tertinggal persis sama seperti ketika bencana tersebut terjadi dua ribu tahun yang lalu, seolah-olah waktu tidak bergeser dari tempatnya.

Pemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui. Organ-organ kemaluan pria dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berakar pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi; akan tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.

Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan. Yang paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih ABG. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.

Dalam konteks ini, terdapat aspek dari bencana tersebut yang sangat sulit untuk dimengerti. Bagaimana bisa terjadi ribuan manusia tertimpa maut tanpa melihat dan mendengar sesuatu apapun?

Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur’an, sebab Alqur’an secara khusus mengisyaratkan “pemusnahan secara tiba-tiba” ketika mengisahkan peristiwa yang demikian ini. Misalnya, “penduduk suatu negeri” sebagaimana disebut dalam surat Yaasiin ayat 13 musnah bersama-sama secara keseluruhan dalam waktu sekejap. Keadaan ini diceritakan sebagaimana berikut:

“Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.” (QS. Yaasiin, 36:29).

Di surat Al-Qamar ayat 31, pemusnahan dalam waktu yang singkat kembali disebut ketika kehancuran kaum Tsamud dikisahkan:
“Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.”

Kematian masal penduduk kota Pompeii terjadi dalam waktu yang sangat singkat persis sebagaimana adzab yang dikisahkan dalam kedua ayat di atas.

Kendatipun semua peringatan ini, tidak banyak yang berubah di wilayah di mana Pompeii dulunya pernah ada. Distrik-distrik Naples tempat segala kemaksiatan tersebar luas tidaklah jauh berbeda dengan distrik-distrik bejat di Pompeii. Pulau Capri adalah tempat di mana para kaum homoseksual dan nudis (orang-orang yang hidup telanjang tanpa busana) tinggal. Pulau Capri diiklankan sebagai “surga kaum homoseks” di industri wisata. Tidak hanya di pulau Capri dan di Italia, bahkan hampir di seantero dunia, kerusakan moral tengah terjadi dan sayangnya mereka tetap saja tidak mau mengambil pelajaran dari pengalaman pahit yang dialami kaum-kaum terdahulu.

sumber: hiramada.wordpress.com -dengan pengubahan seperlunya-

Istana Cleopatra


sign up
Widescreen MacBook Air




VIVAnews - Misteri istana Cleopatra di dasar laut kian terkuak. Dalam suatu misi penyelaman, Selasa 25 Mei 2010, tim ilmuwan mendapat temuan-temuan penting di reruntuhan bangunan di bawah laut, yang diyakini merupakan Kompleks istana dan Kuil Isis, tempat di mana ratu Mesir Kuno pernah bertahta.

Reruntuhan itu berada di dasar laut sekitar Pulau Anthirodos, yang terletak di dekat kota pelabuhan Alexandria, Mesir. Barang-barang berharga dari reruntuhan istana itu, yang pertama kali ditemukan pada 1996, akan dipamerkan di Amerika Serikat (AS) mulai awal Juni mendatang.

Para penyelam berenang di antara tumpukan batu kapur yang tenggelam ke dasar laut akibat gempa bumi dan tsunami lebih dari 1.600 tahun lalu. Tim penyelam dari sejumlah negara ini susah payah menggali salah satu situs arkeologi bawah laut paling kaya di dunia itu.

Mereka pun mengambil artifak-artifak mengagumkan peninggalan era Cleopatra, yang dikenal sebagai dinasti terakhir penguasa Mesir Kuno sebelum dijajah oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 30 Sebelum Masehi (SM).

Menggunakan perangkat teknologi mutakhir, tim mendeteksi reruntuhan banguan yang terkubur jauh di bawah sedimen sisa pelabuhan. Akhirnya tim penyelam mengonfirmasi keakuratan deskripsi mengenai kota Alexandria, yang ditinggalkan oleh para pakar geografi dan ahli sejarah Yunani sekitar 2.000 tahun lalu.

Sejak awal 1990-an, survei topografi memungkinkan tim peneliti yang dipimpin arkeolog bawah laut Prancis, Franck Goddio, untuk menaklukkan pelabuhan Alexandria yang jarak pandangnya sangat kurang. "Lokasi ini merupakan situs unik di dunia," kata Goddio yang telah melewatkan dua dekade untuk mencari kota yang hilang tersebut.

Eksplorasi ini membawa tim penyelam mengunjungi kompleks istana dan kuil Isis. Di tempat itulah Cleopatra menjalin hubungan asmara dengan jenderal Romawi, Markus Antonius (Mark Antony). Mereka konon bunuh diri menyusul kekalahan Antonius dari mantan sekutunya, Oktavianus, dalam Perang Saudara. Oktavianus kemudian tampil memimpin Romawi dengan nama Kaisar Augustus.

Tim penyelam menemukan sejumlah tempat utama dalam kehidupan dramatis pasangan Cleopatra-Antony, termasuk Timonium, tempat di mana Antony menarik diri dari dunia luar setelah menelan kekalahan dari Oktavianus. Bangunan tersebut belum rampung dikerjakan karena Antony terlanjur bunuh diri.

Mereka juga menemukan batu berbentuk kepala berukuran besar, yang diduga kuat sebagai Caesarion, putra Cleopatra dan kekasihnya sebelum Antony, Julius Caesar. Tim juga menemukan dua patung sphinx yang salah satu di antaranya kemungkinan merupakan gambaran ayah Cleopatra, Ptolemy XII.

Penemuan di perairan Alexandria ini akan dipamerkan di Franklin Institute, Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dari 5 Juni 2010 hingga 2 Januari 2011 dalam pameran bertajuk "Cleopatra: The Search for the Last Queen of Egypt". Pameran kemudian akan berlanjut ke kota-kota lain di Amerika Utara. (Associated Press)

Artikel Lainnya

Cleopatra adalah legenda abadi. Kemasyhurannya tak lekang sepanjang zaman, kisahnya selalu menarik untuk ditelisik, dan pesonanya menjadi misteri yang selalu menggelitik hati.

Adalah Frank Goddio, seorang ilmuwan yang selama 10 tahun melakukan penelitian dan ekspedisi untuk menemukan istana Ratu Cleopatra. Berdasarkan berbagai data yang diperolehnya, Goddio yakin bahwa reruntuhan istana Cleopatra ada di salah satu titik di bawah permukaan teluk Alexandria. Empat abad setelah tewasnya Cleo karena bunuh diri dengan membiarkan dirinya dipatuk ular, sebuah gempa besar dan ombak raksasa (tsunami) meruntuhkan dan menyapu bersih istana Cleopatra.



Teluk Alexandria memiliki kedalaman antara 6 – 30 kaki, dengan luas 1 mil persegi. Petunjuk pencarian istana Cleopatra dimulai dari kisah seorang pedagang Yunani bernama Strabo. Tiga tahun setelah kejatuhan Cleopatra, ia mengunjungi Alexandria dan bercerita tentang sebuah kota yang dikelilingi tembok tinggi. Kota ini memiliki mercu suar besar yang menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia kuno. Mercu suar dengan lampunya yang besar inilah yang memanggil pelaut dari berbagai penjuru dunia datang melabuhkan kapalnya di pelabuhan Alexandria.

Goddio mengundang arkeolog Amerika dari Universitas Chicago untuk mencari dimana lokasi reruntuhan istana Cleopatra berada. Ditemani oleh Ibrahim Darwish, Direktur Bawah Air Departemen Arkeologi Mesir, para penyelam dan 30 ahli dari Perancis dan Mesir, mereka memulai ekspedisi untuk menemukan istana Cleopatra. Yang pertama-tama mereka temukan adalah sebuah kapal yang karam dan tertimbun 30 kaki di dasar laut. Uji karbon menunjukkan bahwa kapal itu berasal dari masa Cleopatra.

Penemuan kapal itu merupakan awal yang menggembirakan. Seorang pelukis diterjunkan ke bawah laut untuk membuat sketsa kapal dengan kertas tahan air. Dari sketsa yang dibuat, selanjutnya ditransfer ukuran dan detail kapal, untuk mengetahui kapan kapal tersebut dibuat. Desain kapal yang dibuat berdasarkan sketsa kemudian dikirim kepada Dr. Steve Vinson, ahli kapal kuno dari Universitas Chicago. Dengan model yang dibuat melalui komputer, Dr. Vinson berhasil menghidupkan kembali kapal kuno ini. Panjang kapal 100 kaki, tinggi tiang penyangga layarnya 24 kaki. Kapal ini adalah kapal barang, membawa 300 ton gandum dan anggur dari Mesir ke Roma. Pada masa itu, Mesir yang subur oleh aliran sungai Nil mengirimkan 50.000 ton gandum setiap tahun ke Roma.

Tidak mudah untuk ‘menggali’ kembali bangkai kapal ini. Para penyelam mengalami kesulitan, karena kapal tertimbun kalsium selama berabad-abad, membentuk lapisan yang keras dan tebal. Jarak pandang di dasar laut juga sangat terbatas karena air yang keruh bercampur lumpur. Di sekitar lokasi karamnya kapal ditemukan patung dewa Yunani Hermes, ular melengkung yang merupakan penjaga kota, dan burung suci Mesir. Juga ditemukan kepala Ratu Kerajaan Romawi.

Goddio melengkapi penyelam-penyelamnya dengan teknologi canggih. Sebuah GPS (Global Positioning System), GPS pertama yang dipakai di bawah air, dipergunakan oleh para ahli untuk menentukan posisi (kedalaman dan koordinat) titik-titik di bawah air dengan cermat. GPS ini diberi nama ‘piano’, karena memiliki banyak tombol berwarna hitam seperti tuts piano.

Pada tahun 1997 dan 1998 sesudah pengangkatan arkeologi dari bawah air, diperoleh gambaran tentang kota yang hilang itu, istana tempat Cleopatra merayu Yulius Caesar, juga pantai tempat Mark Anthony membangun tempat untuk menyepi sebelum akhirnya bunuh diri. Istana Cleopatra terdapat di pulau Antirhodos, di teluk Alexandria. Untuk pertama kali setelah tenggelam selama 2000 tahun, istana Cleopatra mendapat pengunjung dari muka bumi.

Para penyelam menemukan batu dengan pahatan di antara reruntuhan istana. Tidak mungkin untuk mengangkat batu tersebut ke permukaan air, maka sebuah lembaran silikon lunak dimasukkan untuk menyalin huruf hyeroglyph yang dipahat pada batu tersebut. Lembaran silikon lunak tersebut ditempelkan pada permukaan batu, kemudian dipukul dengan palu untuk mendapatkan ‘cetakan’ huruf Hyeroglyph yang terpahat pada batu tersebut. Lembaran silikon ini dibawa untuk dipelajari para ahli Mesir dan Yunani kuno. Diketahui, bahwa pahatan dalam bahasa Yunani tersebut untuk menghormati kaisar yang memerintah 2 abad setelah kematian Cleopatra.

Nenek moyang Cleopatra berasal dari Yunani. Ia membawa gaya arsitektur Yunani ke Mesir. Ditemukan 60 tiang/pilar raksasa dari batu granit merah Mesir, berdiameter 4 kaki, tinggi 20 kaki. Pilar-pilar ini menutupi area seluas 180 kaki persegi di teluk Alexandria. Dari lukisan kuno yang ditemukan, diketahui bahwa pilar-pilar itu terdapat pada pintu gerbang masuk ke pulau Antirhodos. Goddio, yang ikut langsung menyelam ke bawah permukaan air, menemukan inskripsi (pahatan) bergambar ular, berbunyi “hidup yag abadi”. Ditemukan juga jalan lebar seluas 600 kaki persegi mengelilingi pulau, membentuk serangkaian jalan yang indah dan mewah.

Goddio dan Emily Teeter, seorang arkeolog Amerika, mempelajari berbagai artefak yang berhasil ditemukan. Cangkir dan piring, serta lampu minyak yang mungkin dulu dipakai Cleopatra. Akhirnya ditemukanlah 200 kaki persegi batu pondasi istana. Usia kayu yang terdapat pada pondasi menandakan bahwa pondasi itu dibangun 200 tahun sebelum Cleo. Ini adalah istana yang diwarisi Cleo sebagai ratu.

Bagi orang Mesir, kehidupan sesudah mati adalah sangat penting. Semua dapat dilacak di kuil, karena kuil selalu bisa bertahan terhadap zaman. Sebuah kuil, terletak ratusan mil ke arah selatan, menyimpan keabadian Cleopatra. Wujudnya digabung dengan Dewi Isis, dewi kesuburan yang mengontrol sungai Nil. Sungai ini menjadi sumber air utama bagi pertanian Mesir. Bagi para pemuja di Mesir dan Romawi, Cleopatra adalah Isis.

Dari reruntuhan istana Cleopatra ditemukan 2 buah sphinx yang masih utuh sempurna. Binatang mitologi ini memiliki wajah serupa dengan raja dan ratu. Salah satu sphinx memiliki wajah Cleopatra, dan sphinx yang satu lagi memiliki wajah ayah Cleopatra. Selain itu juga ditemukan patung kepala raksasa setinggi 50 kaki. Patung siapakah yang dibuat sebesar itu, jika bukan patung seseorang yang sangat berkuasa? Dari penyelidikan arkeologi, dipastikan bahwa patung itu adalah patung Octavianus, musuh besar Cleopatra. Setelah kematian Mark Anthony, Cleopatra merasa tidak akan sanggup mempertahankan Mesir dari serbuan Roma. Oleh karena itu ketika Octavianus membawa puluhan ribu tentaranya menyerang Alexandria, Cleopatra memilih bunuh diri. Baginya, mati dipatuk ular adalah lebih terhormat daripada ia ditaklukkan Octavianus.

sumber : tutinonka.wordpress.com

Sunday, October 17, 2010

Pengelompokan SDA

Sumber Daya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang ada di alam bumi ini yang dapat dipergunakan untuk pemenuhan hidup manusia.
Pembagian jenis-jenis sumber daya alam dapat bermacam-macam:

- Berdasarkan Ketersediaannya:
1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
2. Sumber daya alam yang dapat diperbarui
3. Sumber daya alam yang tidak akan habis pakai

- Berdasarkan asalnya sumber daya alam dibagi:
1. Sumber Daya Alam Biotik (organik) merupakan SDA yang berasal dari kehidupan.
Contoh: batubara, minyak bumi.
2. Sumber Daya Alam Abiotik (anorganik) merupakan SDA yang berasal bukan dari kehidupan.
Contoh: timah, emas, bauksit.
- Berdasarkan kelestariannya:
1. Renewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui) merupakan Sumber Daya Alam yang dapat terus diusahakan keberadaanya atau dapat dilestarikan.
Contoh: Air, Tumbuh - Tumbuhan.
2. Unrenewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui) merupakan Sumber Daya Alam yang akan habis jika terus menerus digunakan atau sulit dijaga kelestariaannya. Karena membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses pembentukannya.
Contoh: barang-barang tambang.

- Berdasarkan pemanfaatannya
1. Sumber daya alam materi: yang di manfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut. Contoh: bahan galian yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan.
2. Sumberdaya alam hayati: sumber daya yang memanfatkan makhluk hidup. meliputi hewan dan tumbuhan.
3. Sumber daya alam energi: Yang dimanfaatkan adalah energi yang tekandung dalam sumber daya alam tersebut. Contoh: BBM.
4. Sumber daya alam ruang merupakan pemanfaatan ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.
5. Sumber daya alam waktu: Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya tergantung waktu. Contoh: Sawah tadah hujan hanya dapat difungsikan saat musim penghujan

- Berdasarkan Pembentukan:

1. Sumber Daya Alam Biotik terbentuk dari adanya proses tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup.
Contoh: Tumbuhan, Hewan
2. Sumber Daya Alam Fisis terbentuk dari proses fisis dan kekuatan alam.
Contoh: air, tanah, udara, barang tambang.
3. Sumber Daya Alam Lingkungan terbentuk dari penggabungan antara faktor fisis dan biotik.
Contoh: Lingkungan pegunungan, lingkungan lembah.

- Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya:
1. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi.
Contoh: mineral dan logam mulia seperti emas, perak, intan.
2. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah.
Contoh: Pasir, Batu.
3. Sumber Daya Alam nonEkonomis merupakan sumber daya alam yang dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya.
Contoh: Udara, Sinar dan Panas Matahari

- Sumber daya alam berdasarkan bentuknya

dapat dikelompokkan ke dalam lima (5) kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber daya lahan atau tanah
2. Sumber daya hutan
3. Sumber daya air
4. Sumber daya laut
5. Sumber daya mineral

- Sumber daya (resources) menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu:
1. sumber daya manusia;
2. sumber daya alam hayati;
3. sumber daya alam nonhayati;
4. sumber daya buatan.

- Sumber daya alam menurut Barlow dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui
2. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui
3. Sumber Daya Alam yang Memiliki sifat Gabungan
a. Sumber Daya Biologis
b. Sumber Daya Tanah (lahan)

SUMBER: rahmatkusnadi6.blogspot.com

selamat datang di semuabaca

blog pengetahuan bebas!!!!!
Powered By Blogger

Search This Blog

Laman

My Blog List

About me

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
sometimes i like being in the middle of the crowd but sometimes i like being alone just with my self